Terima kasih kepada sobat semua yang telah mau
membuka dan membaca blog saya ini, kali ini saya akan memberikan karya tulis
saya tentang lingkungan Pendidikan, Sosial, Ekonomi, dan Politik berdasarkan
pengalaman saya dari waktu saya SD sampai kepada Perguruan Tinggi saat ini. Kita
langsung saja, selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Lingkungan
Pendidikan
Pengaruh
Globalisasi terhadap dunia
Pendidikan
Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat
dilepaskan dari pengaruh perkembangan globalisasi, di mana ilmu pengetahuan dan
teknologi berkembang pesat. Era pasar bebas juga merupakan tantangan bagi dunia
pendidikan Indonesia, karena terbuka peluang lembaga pendidikan dan tenaga
pendidik dari mancanegara masuk ke Indonesia. Untuk menghadapi pasar global
maka kebijakan pendidikan nasional harus dapat meningkatkan mutu pendidikan,
baik akademik maupun non-akademik, dan memperbaiki manajemen pendidikan agar
lebih produktif dan efisien serta memberikan akses seluas-luasnya bagi masyarakat
untuk mendapatkan pendidikan.
. Pengaruh era globalisasi juga
memiliki dampak positif dan negatif sebagai berikut:
Pengaruh
positif:
Kemajuan
teknologi akibat pesatnya arus globalisasi, merubah pola pengajaran pada dunia
pendidikan. Pengajaran yang bersifat klasikal berubah menjadi pengajaran yang
berbasis teknologi baru seperti internet dan komputer. Pada jaman saya dulu,
guru menulis dengan sebatang kapur, sesekali membuat gambar sederhana atau
menggunakan suara-suara dan sarana sederhana lainnya untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan informasi. Sekarang sudah ada komputer. Sehingga tulisan, film,
suara, music, gambar hidup, dapat digabungkan menjadi suatu proses komunikasi. Bahkan
tanpa harus bertatap muka secara langsung pun sudah dapat melakukan proses
belajar mengajar melalui teknologi yang ada pada saat ini yang begitu canggih.
Pengaruh
negatif:
Era globalisasi mengancam kemurnian dalam pendidikan.
Banyak didirikan sekolah-sekolah dengan tujuan utama sebagai media bisnis. Perusahaan
pendidikan menandai pendekatan kembali ke masa depan. Salah satu ciri utamanya
ialah semangat menguji murid ala Victoria yang bisa menyenangkan Mr. Gradgrind
dalam karya Dickens. Perusahaan-perusahaan ini harus membuktikan bahwa mereka
memberikan hasil, bukan hanya bagi murid, tapi juga pemegang saham.
Dunia maya selain sebagai sarana
untuk mengakses informasi dengan mudah juga dapat memberikan dampak negative
bagi siswa. Terdapat pula, Aneka macam materi yang berpengaruh negative
bertebaran di internet. Misalnya: pornografi, kebencian, rasisme, kejahatan,
kekerasan, dan sejenisnya. Berita yang bersifat pelecehan seperti pedafolia,
dan pelecehan seksual pun mudah diakses oleh siapa pun, termasuk siswa.
Barang-barang seperti viagra, alkhol, narkoba banyak ditawarkan melalui
internet. Misalnya ada diberitakan salah seorang siswi SMA pergi meninggalkan
sekolah demi menemui seorang lelaki yang dia kenal melalui situs pertemanan
“facebook”. Hal ini sangat berbahaya pada proses belajar mengajar.
Mesin-mesin penggerak globalisasi
seperti computer dan internet dapat menyebabkan kecanduan pada diri siswa ataupun
guru. Sehingga guru ataupun siswa terkesan tak bersemangat dalam proses belajar
mengajar tanpa bantuan alat-alat tersebut.
Lingkungan
Sosial
Dengan adanya Era Globalisasi yang
telah mengkikis budaya asli bangsa indonesia, seperti semangat gotong royong
dan kesetia kawanan. Budaya tersebut telah digantikan dengan budaya dari luar
negri seperti materialisme dan indifidualisme. Budaya tersebut jelas tidak
cocok dengan sifat Sali bangsa indonesia. Peristiwa tersebut menunjukan
sebagian dari dampak negatif dari perubahan sosial yang terjadi saat ini. Jika
hal ini tidak segera ditanggulangi tidak menutup kemungkinan perubahan sosial
dan budaya bukannya akan mengarah pada suatu kemajuan justru menuju pada suatu
kemunduran. Maka dari itu diperlukan cara agar dapat mengatasi atau menanggulangi
masalah tersebut. Hal ini pula yang mendorong saya untuk mengadakan
penelitian mengenai perubahan sosial budaya pada masyarakat agar dapat
menemukan solusi dari masalah yang ditimbulkan karena perubahan sosial budaya
yang terjadi saat ini.
Lingkungan Ekonomi
Pada jaman sekarang ini tidak ada
yang tidak mengenal internet dimana pun berada kita dapat mengakses internet,
dengan adanya kemajuan jaman sangat berpengaruh sekali pada kehidupan sehari
hari bahkan sangat berpengaruh juga pada kehidupan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan
ekonomi suatu negara dapat kita akses kapan saja dan dimana saja, seperti
halnya di Indonesia dimana banyak sekali pembangunan yang terjadi di Negara kita,
dengan perkembangan teknologi yang ada banyak orang yng menciptakan lapangan
pekerjaannya sendiri melalui situs-situs online yang ada sehingga dapat
memajukan perkembangan nilai ekonomi kita.
Lingkungan Politik
Kehidupan politik tidak lepas dari
para pejabat kita saat ini dimana disatu sisi, masyarakat mengharapkan
pemerintah, dalam hal ini perindustrian dan dunia usaha, menghadirkan produk
lokal berkualitas tanpa meninggalkan kebutuhan terhadap produk impor. Disisi
lain, produk-produk impor yang telah membanjiri pasar nasional memiliki tingkat
harga bersaing dengan produk lokal. Berbagai upaya telah dilakukan baik
oleh pemerintah maupun kalangan industri dan dunia usaha untuk memecahkan
masalah ini. Namun, pada kenyataannya, langkah yang dilakukan kurang optimal
dan belum mengakar. Pendekatan yang dilakukan selama ini mengetengahkan
pemerintah mengusung kemitraan perusahaan lokal dengan perusahaan luar negeri.
Langkah kerjasama pun dilakukan dengan membenahi sekaligus memperbaharui sistem
manajemen pemasaran. Misalnya, memberi penghargaan terhadap perusahaan kecil
yang memiliki komitmen berproduktivitas ekspor sehingga layak menjadi
percontohan industri lain. Bahkan memberikan label standar atau bermutu ekspor
bagi produk barang dan jasa agar dikenal masyarakat luas. Kelihatannya,
keterlibatan masyarakat sebagai pelaku konsumen produk barang dan jasa sedikit terabaikan.
Logika politik setidaknya menjelaskan bahwa masyarakat memiliki “kekuasaan”
dalam menentukan pandangan mutu produk barang dan jasa di pasar. Secara
teoritis, demokrasi pasar tergantung dari jumlah ketergantungan masyarakat yang
kemudian menentukan posisi produk barang atau jasa di pasar. Dengan begitu,
materi (baca: produk) bukan lagi menjadi obyek melainkan subyek yang mengatur
hasrat naluriah kepuasan akan kebutuhan konsumen. Inilah dasar filosofis
kecintaan manusia yang terikat pada penghargaan terdalam terhadap pencitraan
nilai sebuah materi.